Vetsin (Monosodium Glutamat) Ala Dayak
Sejarah Vetsin sekarang berasal dari Profesor Kikunae Ikeda Jepang yang telah mengisolasi
Asam Glutamat sebagai bahan Rasa Baru pada tahun 1908 yaitu dari ganggang laut Laminaria
japonica, kombu, dengan ekstraksi air dan
kristalisasi, dan menamai rasa ini umami/gurih
Profesor Ikeda menamai produk ini monosodium glutamat dan mengajukan paten
untuk membuat MSG. Suzuki Bersaudara memulai produksi MSG komersial pada tahun 1909 sebagai
AJI-NO-MOTO, yang dalam bahasa Jepang berarti Intisari
Rasa, dan ini merupakan pertama kali Monosodium Glutamat diproduksi di dunia. (id.wikipedia.org)
Namun entah sejak kapan,
sampai saat ini Suku Dayak di Kalimantan telah memanfaatkan tanaman sejenis perdu
ini (Daun Sungkai bhs dayak) sebagai Penyedap Alami dalam masakan mereka
sehari-hari. Ini bisa dijumpai dipakai dalam masakan khas dayak, diantaranya
pada Suku Dayak seperti Dayak Ngaju, Ot Danum, Maanyan, Bakumpai, Tabuyan,
Siang Murung dlsb, Tidak Terkecuali masyarakat Dayak wilayah Kabupaten Gunung
Mas, yang notabene Ras dari Suku Dayak Ngaju dan Ot Danum.
Baru-baru
ini telah mencoba menganalisis Daun
Sungkai sebagai Penyedap Rasa Alami yang sering digunakan Suku Dayak, diperkenalkan oleh "Yonathan
Esli Alexander Tidja dari SMP Santa Maria, Buntok, Kabupaten Barito Selatan pada Event Internasional Asia Pasific
Conference of Young Scientists (APCYS) 2012 yang diikuti oleh 12 Negara Asia Pasific pada 2-7 September 2012 di Kota Palangka Raya". (Kutipan dari Harian Umum Tabengan 07-09-2012).
Agar
diketahui bahwa bukan hanya Daun Sungkai ini saja yang bermanfaat bagi orang
Dayak Pedalaman, tapi sebenarnya sudah sejak lama telah digunakan Akar tumbuhan
ini sebagai Obat Herbal Mujarab bagi Penyakit Reumatik, Asma dan Asam Urat, Penelitian
lebih lanjut sangat disarankan. (HTB).
Komentar
Posting Komentar
Saran dan Pendapat Anda kami Tunggu